MANAJEMEN OPERASI PERAMALAN ( FORECASTING )
November 18, 2017
Edit
MAKALAH
MANAJEMEN OPERASI
PERAMALAN ( FORECASTING )
DOSEN
PENGAMPU
SHINTA
AVRIYANTI, SE, M.AB
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK II
215.057.20202.0279 ACHMAD
ABDUL SHOKHEH
215.057.20202.0312 MUHAMMAD HENDRIYANI
215.057.20202.0277 LIDYA RAHMAWATI
215.057.20202.0304 NUR ROIHANAH ZULFA
215.057.20202.0313 ZUBAIDAH
Program
Studi Administrasi Bisnis
SEKOLAH
TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG
2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas dalam mata
kuliah Manajemen Operasi, dengan Judul “ Peramalan (FORECASTING).
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih kurang sempurna oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak sangat diharapkan.
Akhirnya melalui kesempatan ini, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada teman semuanya yang telah membantu hingga makalah ini dapat
terselesaikan. Penyusun mengharapkan semoga makalah ini berguna bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Tanjung, 10 Oktober 2017
Penyusun
Kelompok II
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2
Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
1.4
Manfaat Penelitian .......................................................................... 2
1.5
Metode Penelitian ........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Peramalan..................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Peramalan Secara Umum....................................... 3
2.1.2 Peramalan Menurut Para Ahli.................................................... 3
2.1.3 Tujuan Peramalan ..................................................................... 4
2.1.4 Jenis-Jenis Peramalan............................................................... 5
2.1.5 Karakteristik Peramalan............................................................. 6
2.1.6 Kegunaan Dari Peramalan......................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Metode Yang Digunakan Dalam Peramalan .................................. 9
3.2 Langkah-Langkah Dalam Peramalan.............................................. 19
3.3 Proses Peramalan Dalam Perusahaan........................................... 20
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 22
4.2 Saran................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Suatu perusahaan didirikan tentunya disertai
dengan harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang
pesat. Apapun lingkup usaha yang dikelola dari perusahaan tersebut serta
bagaimanapun bentuk dari perusahaan itu didirikan. Sedangkan Menurut Frechtling (2001: 8)
Mendefinisikan peramalan sebagai proses menyusun infromasi tentang kejadian
masa lampau yang berurutan untuk menduga kejadian pada masa depan. Berdasarkan definisi
di atas, pada hakikatnya peramalan merupakan bagian awal dari proses
pengambilan keputusan. Sebelum melakukan peramalan harus diketahui terlebih
dahulu persoalan dalam pengambilan keputusan.
Dalam pengertian yang lebih khusus, peramalan adalah
pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau
beberapa produk pada periode yang akan datang. Dalam praktiknya, peramalan
merupakan suatu perkiraan (guess)
dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Dalam kegiatan produksi, peramalan
dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk yang di
lakukan pada awal proses perencanaan dan pengendalian produksi. Peramalan pada
umumnya digunakan untuk memprediksi sesuatu yang kemungkinannya besar terjadi,
misalnya kondisi permintaan, banyaknya curah hujan, kondisi ekonomi dan
lain-lain.
Salah
satu kegiatan yang dianggap mampu untuk dijadikan dasar dalam kemajuan
perusahaan adalah pembuatan peramalan produksi sekaligus penjualan produk pada
suatu prusahaan. Dalam peramalan akan diketahui besarnya fluktuasi dan
tingginya risiko, karakter itu yang melekat pada sistem produksi dan distribusi
produk bisnis. Hal yang sama juga dapat terjadi pada industri. Apabila
perusahaan yang ada tidak dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi
tantangan persaingan ini, produk-produk suatu perusahaan akan tidak mampu
bertahan dalam menghadapi keadaan pasar yang tidak menentu, sehingga akan
berdampak pada kelangsungan perusahaan pada masa yang akan datang.
Oleh
karena itu, peramalan menduduki peran yang strategis dalam manajemen operasi.
Ketika manajemen operasi diterapkan dengan baik maka pemakaian bahan baku untuk
produksi akan lebih tepat guna, pembuatan desain produk yang bagus akan
menambah nilai jual maka kegiatan manajemen operasi bisa berhasil dan
meningkatkan daya saing akibat perusahaan telah mampu menggunakan semua faktor
produksinya secara efektif dan efisien.
Dan
oleh karena itu, kami dari kelompok dua akan memberikan ulasan mengenai
metode-metode peramalan (forecoasting)
yang dapat digunakan dalam suatu manajemen
perusahaan di bidang operasi. Baik itu yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif dan jenis metode lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka
penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Metode Peramalan apa yang di gunakan di dalam suatu Perusahaan ?
2.
Bagaimanakah Proses peramalan di dalam perusahaan ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah :
1.
Untuk mengetahui metode yang digunakan perusahaan dalam melakukan
peramalan.
2.
Untuk mengetahui proses peramalan dalam suatu perusahaan.
1.4 Manfaat Penulisan
Dari penelitian ini diharapkan nanti dapat
berguna bagi :
1. Kelompok
Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan di bidang manajemen operasi.
Sebagai tambahan informasi dan bacaan bagi
Mahasiswa STIA Tabalong
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Peramalan
2.1.1 Peramalan
Secara Umum
Peramalan
merupakan alat bantu yang sangat penting dalam perencanaan yang efisien dan
efektif. Oleh karena itu, setiap
perusahaan yang sedang melakukan kegiatan usaha harus memperkirakan apa yang
akan terjadi dimasa yang akan datang. Suatu peramalan dianggap baik apabila mendekati
kebenaran.
Pada
umumnya kegunaan peramalan adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai
alat bantu dalam perencanaan yang efektif dan efisien.
2.
Untuk
menentukan sumber daya di masa mendatang.
3.
Untuk
membuat keputusan yang tepat.
Kegunaan peramalan akan terlihat pada suatu pengambilan keputusan.
Keputusan yang baik adalah keputusan yang di dasarkan atas pertimbangan apa
yang akan terjadi pada waktu keputusan dalam berbagai kegiatan perusahaan. Baik
tidaknya hasil suatu penelitian sangat ditentukan oleh ketetapan ramalan yang
di buat. Walaupun demikian perlu di ketahui bahwa ramalan selalu
ada unsur kesalahannya,
sehingga yang perlu di perhatikan adalah usaha untuk
memperkecil kesalahan dari ramalan tersebut.
2.1.2 Peramalan
Menurut Para Ahli
Menurut Sofyan Assauri (1984 :1) mendefinisikan peramalan
sebagai perkiraan yang ilmiah (educated
guess). Menurutnya, setiap pengambilan keputusan yang menyangkut keadaan
pada masa yang akan datang, pasti ada peramalan yang melandasi pengambilan
keputusan tersebut. Sedangkan Menurut Frechtling (2001: 8) Mendefinisikan
peramalan sebagai proses menyusun infromasi tentang kejadian masa lampau yang
berurutan untuk menduga kejadian pada masa depan.
Berdasarkan dua definisi di atas, pada hakikatnya
peramalan merupakan bagian awal dari proses pengambilan keputusan. Sebelum
melakukan peramalan harus diketahui terlebih dahulu persoalan dalam pengambilan
keputusan. Dalam pengertian yang lebih khusus, peramalan adalah pemikiran
terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk
pada periode yang akan datang. Dalam praktiknya, peramalan merupakan suatu
perkiraan (guess) dengan menggunakan
teknik-teknik tertentu. Dalam kegiatan produksi, peramalan dilakukan untuk
menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk yang di lakukan pada awal
proses perencanaan dan pengendalian produksi. Peramalan pada umumnya digunakan
untuk memprediksi sesuatu yang kemungkinannya besar terjadi, misalnya kondisi permintaan, banyaknya curah hujan, kondisi ekonomi dan lain-lain.
2.1.3 Tujuan
Peramalan
Tujuan dari pada diadakannya peramalan adalah untuk
memperoleh informasi mengenai perubahan dimasa yang akan datang yang akan mempengaruhi
terhadap implementasi kebijakan serta konsekuensinya, berikut langkah-langkah
dengan adanya peramalan yaitu :
1.
Untuk
menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam persoalan menyusun suatu
anggaran-anggaran.
2.
Untuk
melakukan pengawasan terhadap persediaan suatu produk yang akan dijual.
3.
Untuk
membantu kegiatan perencanaan dan pengawasan terhadap reproduksi barang dan
jasa.
4.
Untuk
melakukan pengawasan untuk pembelanjaan perusahaan.
5.
Untuk
menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan yang efektif dan efisien.
Sedangkan menurut pandangan Jay Heizer
dan barry Render (2006), yaitu :
1.
Untuk
mengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku saat ini dan dimasa lalu serta
melihat sejauh mana pengaruh dimasa yang akan datang.
2.
Peramalan
dilakukan karena adanya time Lag atau
Delay antara saat suatu kebijakan
perusahaan ditetapkan dengan saat implementasi.
3.
Peramalan
merupakan dasar penyusunan bisnis pada suatu perusahaan sehingga dapat
meningkatkan efektivitas suatu rencana bisnis.
2.1.4 Jenis-Jenis
Peramalan
Menurut
Render dan Heizer (2004)
pada jenis peramalan dapat dibedakan menjadi beberapa tipe. Dilihat dari
perencanaan operasi dimasa depan, maka peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1.
Peramalan
ekonomi (economic forecast)
Menjelaskan siklus bisnis dengan
mempredeksikan tingkat inflasi,
ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan
indikator perencanaan lainnya.
2.
Peramalan
Teknologi (Technological forecast)
Memperhatikan tingkat kemajuan
tehnologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan
pabrik dan peralatan baru.
3.
Peramalan
Permintaan (Demand Forecast)
Adalah proyeksi permintaan untuk
produk atau layanan suatu perusahaan.
Peramalan biasanya di klasifikasikan
berdasarkan Horizon Waktu masa depan yang di cakupnya. Menurut Taylor (2004)
dalam hubungannya dengan horizon waktu peramalan terbagi atas beberapa
kategori, yaitu :
1.
Ramalan
Jangka Pendek
Yaitu mencangkup masa depan yang dekat
dan memperhatikan kegiatan harian suatu perusahaan bisnis, seperti permintaan
harian atau kebutuhan sumber daya harian. Peramalan ini di gunakan untuk
mengambil keputusan dalam hal perlu tidaknya lembur, penjadwalan kerja, dan
lain-lain keputusan kontrol jangka pendek.
2.
Ramalan
Jangka Menengah
Yaitu peramalan yang di lakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya satu hingga lima tahun kedepan.
Peramalan ini berfungsi untuk merencanakan kuantitas dan waktu dari kapasitas
produksi. Peramalan ini lebih mengkhususkan di bandingkan dengan peramalan
jangka panjang yang di gunakan untuk menentukan aliran kas, perencanaan
produksi, dan penentuan anggaran.
3.
Ramalan
Jangka Panjang
Yaitu peramalan yang di lakukan untuk
penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari lima tahun yang akan
datang. Peramalan ini berfungsi untuk perencanaan kuantitas dan waktu dari
fasilitas produksi. Peramalan jangka panjang digunakan untuk pengambilan
keputusan mengenai perencanaan produk dan pasar, pengeluaran biaya perusahaan,
studi kelayakan pabrik, anggaran purchase
order, perencanaan tenaga kerja serta perencanaan kapasitas kerja.
2.1.5 Karakteristik
Peramalan
Menurut Nasution (1999), peramalan yang baik mempunyai beberapa
kriteria, antara lain akurasi, biaya, dan kemudahan penjelasan dari ketiga
kriteria tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Akurasi
Pengertian akurasi dari suatu hasil peramalan diukur
dengan hasil kebiasaan dan kekonsistenan peramalan tersebut. Apabila hasil
peramalan dikatakan bias, peramalan tersebut terlalu tinggi atau rendah
dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Selanjutnya hasil
peramalan dikatakan konsisten, apabila kesalahan peramalan relatif kecil.
Kondisi peramalan yang terlalu rendah
akan mengakibatkan kekurangan persediaan, sehingga permintaan konsumen tidak
dapat dipenuhi dengan segera. Hal itu akan berdampak di perusahaan serta besar
kemungkinan kehilangan pelangan dan keuntungan dari penjualan.
Sebaliknya, apabila peramalan yang
terlalu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan persediaan, sehingga
banyak modal yang terserap dan terbuang. Keakuratan dari hasil peramalan akan
berfungsi menyeimbangkan persediaan yang ideal.
2.
Biaya
Biaya yang di butuhkan dalam pembuatan
peramalan bergantung pada jumlah item atau jenis yang di ramalkan, jangka waktu
peramalan, dan metode peramalan yang di pakai. Ketiga faktor pemicu biaya
tersebut akan mempengaruhi terhadap data yang di butuhkan. Selain itu juga akan
bergantung pada cara pengolahan data (manual atau komputerisasi), cara
penyimpanan data, tenaga ahli yang diperbantukan.
Pemilihan metode peramalan harus di
sesuaikan dengan dana yang tersedia dan tingkat akurasi yang ingin didapat,
misalnya item-item yang penting akan di ramalkan dengan metode yang sederhana
dan murah.
3.
Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang
sederhana mudah di buat dan mudah di aplikasikan akan memberikan keuntungan
bagi perusahaan. Apabila memakai metode yang canggih, tetapi tidak dapat di
aplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumber daya, dan
peralatan teknologi merupakan hal yang percuma.
2.1.6 Kegunaan
Dari Peramalan
Kegunaan
dari peramalan dapat terlihat pada saat pengambilan keputusan. Setiap orang
selalu di hadapkan
masalah pengambilan keputusan. Keputusan yang baik adalah yang di dasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan yang matang dan perkiraan tentang kejadian yang mungkin
terjadi. Apabila ramalan yang di hasilakan kurang tepat, maka keputusan
yang diambil tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. Dengan meramalkan
kejadian yang akan datang, tindakan-tindakan yang akan datang dapat di rencanakan dengan matang
sehingga dapat mengurangi kerugian atau menambah keuntungan serta dapat
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan
demikian dapat dilihat bahwa peramalan memiliki peranan yang sangat penting,
baik dalam penelitian, perencanaan maupun dalam pengambilan keputusan. Tetapi
dapat diperhatikan bahwa peramalan memiliki tujuan untuk memperkecil
kemungkinan kesalahan.
Baik tidaknya suatu ramalan sangat tergantung pada faktor data dan metode serta
kebenaran asumsi yang diinginkan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Metode
yang digunakan dalam peramalan
Menurut
Sofyan Assurari (1984), berdasarkan sifatnya, Metode peramalan di bedakan menjadi dua metode,
yaitu peramalan kualitatif dan kuantitatif. Peramalan yang di dasarkan atas data
kualitatif di dasarkan
pada pengamatan kejadian-kejadian pada masa sebelumnya di gabungkan dengan pemikiran
dari penyusunannya. Adapun peramalan yang di dasarkan atas data
kuantitatif diperoleh dari pengamatan nilai-nilai sebelumnya. Hasil peramalan
yang di buat
bergantung pada metode yang di gunakan,
menggunakan metode yang berbeda akan di peroleh hasil peramalan
yang berbeda. Kedua metode peramalan tersebut, Sofyan Assuari (1984) mengemukakan sebagai berikut :
1.
Metode Peramalan Kualitatif (Judgement Method)
Peramalan kualitatif pada umumnya bersifat subyektif,
di pengaruhi
oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu,
hasil peramalan seseorang dengan orang lain akan berbeda. Walaupun demikian,
peramalan dengan metode kualitatif tidak hanya menggunakan intuisi, tetapi juga
mengikut sertakan model staatistik sebagai bahan masukan dalam melakukan judgement (keputusan), hal itu dapat
dilakukan secara individu atau kelompok.
Peramalan kualitatif
(Sofyan Asauri, 1984) hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga
kondisi berikut ini:
a.
Adanya
informasi tentang keadaan yang lain.
b.
Informasi
tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.
c.
Dapat
diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.
Ada beberapa metode peramalan yang
digolongkan sebagai model kualitatif adalah sebagai berikut:
a.
Metode
Delphi
Dalam metode ini, sekelompok pakar
kuesioner. Variable moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi
suatu kuesioner baru yang di isi kembali oleh kelompok tersebut, demikian
seterusnya. Hal ini merupakan suatu proses pembelajaran (Learning Process) dari kelompok tanpa adanya tekanan atau
intimidasi individu.
Metode ini pertama kali dikembangkan
oleh Rand Corporation pada tahun 1950-an. Adapun tahap-tahap yang harus
dilakukan, yaitu sebagai berikut.
a) Menentukan beberapa pakar sebagai
partisipan, sebaiknya bervariasi dari latar belakang disiplin ilmu berbeda.
b) Melalui kuesioner (Email) diperoleh
peramalan dari seluruh partisipan.
c) Menyimpulkan hasilnya, kemudian mendistribusikan
kembali pada seluruh partisipan dengan pertanyaan yang baru.
d) Menyimpulkan kembali hasil revisi
peramalan dan kondisinya, kemudian dikembangkan dengan pertanyaan yang baru.
e) Apabila diperlukan ulangi tahap empat
kemudian didistribusikan kepada seluruh partisipan.
b. Dugaan Manajemen (Management Estimate) atau Panel
Consensus
Metode ini cocok dalam situasi yang
sangat sensitif terhadap intuisi dari sekelompok kecil orang yang mampu
memberikan opini kritis dan relavan. Teknik ini akan dipergunakan dalam siuasi
ketika tidak ada alternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan.
Walaupun demikian metode ini mempunyai banyak keterbatasan, sehingga perlu di
kombinasikan dengan metode peramalan yang lainnya.
c.
Riset
Pasar (Market Riset)
Riset pasar merupakan sebuah metode
peramalan berdasarkan hasil survei pasar yang dilakukan oleh tenaga pemasaran
produk atau yang mewakilinya. Metode ini akan berfungsi untuk menjaring
informasi dari pelanggan potensial (konsumen), berkaitan dengan rencana
pembelian mereka pada masa yang akan datang. Pada dasarnya riset pasar bukan
hanya untuk membantu peramalan, melainkan untuk meningkatkan desain produk dan
perencanaan produk baru.
d.
Metode
Kelompok Terstruktur (Struktured Grup
Method)
Metode kelompok terstruktur sama
seperti metode delphi dan metode lainnya. Apabila metode delphi merupakan
teknik peramalan berdasarkan proses konvergensi dari opini beberapa orang ahli
secara interaktif tanpa menyebutkan identitasnya, metode kelompok terstruktur
tidak bertemu secara bersama dalam suatu forumuntuk berdiskusi, tetapi diminta
pendapatnya secara terpisah dan tidak boleh secara berunding. Hal ini dilakukan
untuk menghindari pendapat yang bias karena pengaruh kelompok. Pendapat yang
berbeda secara signifikan dari para ahli yang lain dalam grub tersebut akan
dinyatakan lagi kepada yang bersangkutan, sehingga akhirnya diperoleh angka
estimasi pada interval tertentu.
Metode delphi ini dipakai dalam
peramalan teknologi yang sudah digunakan pada pengoperasian jangka panjang.
Dalam kapasitasnya, metode ini juga bermanfaat pada pengembangan produk baru,
pengembangan kapasitas produksi, penerobosan segmen pasar baru dan strategi
keputusan bisnis lainnya.
e.
Analogis
Historis (Historycal Analogy)
Pada dasarnya analogis historis (Historycal Analogy) merupakan teknik peramalan berdasar pola data
masa lalu dari produk yang dapat disamakan secara analogi. Misal, peramalan
untuk pengembangan pasar televisi multi sistem menggunakan model permintaaan
televisi hitam putih atau berwarna biasa. Dengan demikian, analogi histori
cenderung akan menjadi baik untuk penggantian produk dipasar, apabila terdapat
hubungan subtitusi langsung dari produk pasar tersebut.
2.
Metode
Peramalan Kuantitatif (statistical Method)
Merupakan
prosedur peramalan yang mengikuti aturan-aturan matematis dan statistik dalam
menunjukkan hubungan antara permintaan dengan satu atau lebih variabel yang
mempengaruhinya. Peramalan kuantitatif mengasumsikan bahwa tingkat keeratan dan
macam dari hubungan antara variabel-variabel bebas dengan permintaan yang
terjadi pada masa lalu akan berulang pada masa akan datang.
Adapun prosedur atau langkah-langkah
yang diperlukan dalam peramalan secara kuantitatif, yaitu :
a.
Mendefinisikan
tujuan peramalan
b.
Membuat
diagram pancar
c.
Memilih
minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai
d.
Menghitung
parameter fungsi peramalan
e.
Menghitung
kesalahan setiap metode peramalan
f.
Memilih
metode yang terbaik, yaitu yang memiliki kesalahan terkecil
g.
Melakukan
verifikasi peramalan.
Peramalan kuantitatif dapat diterapkan
bila terdapat tiga kondisi berikut:
a.
Tersedianya
informasi tentang masa lalu.
b.
Informasi
tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.
c.
Dapat
diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut dimasa
yang akan datang.
Bagan diatas merupakan gambaran Metode
Kuantitatif yang dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Time
Series Model
Time
series model adalah
suatu rangkaian atau seri dari nilai-nilai suatu variabel atau hasil observasi,
yaitu nilai indeks harga saham yang dicatat dalam jangka waktu yang berurutan
(Atmaja, 2009 : 29). Time series
model adalah metode dalam peramalan dengan menggunakan analisis pola hubungan
antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu atau analisis time series. Adapun variabel-variabel
tersebut, antara lain metode smoothing,
metode box jenkins (ARIMA), metode
proyeksi trend dengan regresi.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan
dalam melakukan peramalan, antara lain :
a.
Pada
gelat (error), yang tidak dapat
dipisahkan dalam metode peramalan.
b.
Untuk
mendapatkan hasil yang mendekati data asli, seorang peramala harus berusaha
membuat error sekecil mungkin.
Dengan adanya data time series, pola gerakan data dapat
diketahui. Data time series dapat
dijadikan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan pada saat ini, peramalan
keadaan perdagangan dan ekonomi pada masa yang akan datang perencanaan kegiatan
untuk masa depan. Di samping itu, analisis time
series dapat dilakukan untuk memperoleh pola data time series dengan menggunakan data masa lalu yang akan digunakan
dalam meramalkan nilai pada masa yang akan datang.
Dan dalam time series, terdapat empat macam tipe pola data, yaitu sebagai
berikut :
1) Time
series model adalah
metode yang dipergunakan untuk menganalisa serangkaian data yang merupakan
fungsi dari waktu.
2) Metode ini mengamsumsikan beberapa
pola kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya dapat
diidentifikasi semata-mata atas dasar historis dari serial itu.
3) Dengan analisa deret waktu dapat
ditunjukan dengan permintaan terhadap produk tertentu bervariasi terhadap
waktu.
4) Sifat dari perubahan permintaan dari
tahun ke tahun dirumuskan untuk meramalkan penjualan pada masa yang akan
datang.
Disamping itu, terdapat beberapa
komponen utama yang mempengaruhi analisis time
series model, antara lain sebagai berikut:
a.
Pola
Siklis (Cyle)
Penjualan produk dapat memiliki siklus
yang berkurang secara periodik. Banyak produk dipengaruhi pola penggerakan
aktivitas ekonomi yang terkadang memiliki kecendrungan periodik. Komponen
siklus ini sangat berguna dalam peramalan jangka menengah. Pola data ini
terjadi apabila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun
terus-menerus.
b.
Pola
Musim (Seasonal)
Dalam konteks ini, perkataan musim
menggambarkan pola penjualan yang berulang setiap periode. Komponen musim dapat
dijabarkan dalam faktor cuaca, libur, atau kecenderungan perdagangan. Pola
musiman juga berguna dalam meramalkan penjualan dalam jangka pendek. Pola data
semacam ini terjadi apabila nilai data sangat dipengaruhi oleh musim, misalnya
permintaan bahan baku jagung pertahun. Selama musim panen harga jagung akan
menjadi turun karena jumlah jagung yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang
besar.
c.
Pola
Horizontal
Pada dasarnya pola data horizontal
akan terjadi apabila nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata. Untuk
lebih memahami mengenai pola horizontal.
d.
Pola
Trend
Pada dasarnya pola data ini terjadi
apabila data memiliki kecendrungan untuk naik atau turun terus menerus. Dengan
demikian, dalam meramalkan biaya yang termasuk dalam biaya operasi yang menggunakan
pola trend, cenderung naik jika mesin atau peralatan semakin tua atau semakin
lama jangka waktu pemakaiannya.
2) Model/Metode Kausal
Model/metode kausal mengamsumsikan
faktor yang diperkirakan menunjukan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau
beberapa variabel bebas (independen).
Contoh, jumlah pendapatan berhubungan dengan faktor jumlah penjualan, harga
jual, dan tingkat promosi.
Apabila metode kausal di kaitkan
dengan konteks penelitian menurut Suryabrata (2006) penelitian kausal komparatif
bersifat expost facto, artinya data
dikumpulkan setelah berlangsungnya semua kejadian yang dipersoalkan. Peneliti
mengambil satu atau lebih akibat (sebagai “dependent
variabels’’) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lalu
untuk mencari sebab, saling berhubungan dan maknanya. Penelitian hubungan sebab
akibat dilakukan terhadap program kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung
atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kejadian
teoritis bahwa suatu variabel disebabkan atau dilatar belakangi oleh variabel
tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu.
Tujuan penelitian kausal komparatif
dimaksudkan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara
pengamatan terhadap akibat yang ada,
mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data
tertentu .
Dengan demikian, metode kausal dalam konteks ini diperlukan
untuk :
a.
Menemukan
bentuk hubungan antara variabel-variabel
b.
Meramalkan
nilai dari variabel tidak bebas (dependen)
c.
Meramalkan
permintaan.
Dan dalam pelaksanaannya, metode
kausal perlu didukung pula oleh beberapa metode lainnya, seperti metode regresi dan korelasi yang merupakan
metode yang baik digunakan untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan
didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara
statis. Metode ekonometri merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka
panjang dan jangka pendek. Dan terakhir metode input-output ini merupakan metode yang digunakan untuk peramalan
jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka
panjang.
a) Peramalan Menggunakan Metode Regresi dan Korelasi
Penggunaan metode ini didasarkan
kepada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi hasil peramalan. Analisis
regresi berkenaan dengan studi kebergantungan dengan maksud menaksir dan atau
meramalkan nilai rata-rata hitung (mean)
atau rata-rata (populasi) variabel tidak bebas, dipandang dari segi nilai yang
diketahui atau tetap variabel yang menjelaskan (Gujarati, 2004). Analisis
regrasi adalah salah satu analisis yang paling populer dan luas pemakaiannya.
Hampir semua bidang ilmu yang memerlukan analisis sebab-akibat mengenal
analisis ini. Kolerasi dan regresi mempunyai hubungan yang sangat erat setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi
korelasi belum tentu dilanjutkan dengan regresi.
Kolerasi yang tidak dilanjutkan dengan regresi
adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai hubungan kausal/
sebab-akibat atau hubungan fungsional, (Sugiyono, 2005).
Dan perlu juga mengetahui
kondisi-kondisi sebelum melakukan peramalan dengan metode regresi dan kolerasi yang berkenaan dengan adanya informasi masa
lalu atau informasi dalam bentuk data dan yang telah diasumsikan bahwa pola
data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa yang akan datang.
Contoh
persamaan regresi :
Y
= 2 + 10x.....(1)
|
Y = Variabel Respon
X = Variabel prediktor/bebas
Angka 2 pada persamaan (1)
disebut sebagai intersep.
Metode
regresi dan korelasi pada penetapan suatu persamaan estimasi menggunakan teknik
least squares, yaitu :
a.
Hubungan
yang ada perlu dianalisis secara statistik.
b.
Ketetapan
peramalan dengan menggunakan metode regresi
dan korelasi sangat baik untuk peramalan jangka pendek, sedangkan untuk
peramalan jangka panjang ketetapannya kurang baik.
Pada umumnya metode ini banyak
digunakan untuk peramalan penjualan, perencanaan keuntungan, peramalan
permintaan dan peramalan keadaan ekonomi.
Data yang dibutuhkan untuk penggunaan
metode ini adalah data kuartalan dari beberapa tahun lalu. Model yang dapat
digunakan sama dengan model pada regresi
linier berganda, yaitu:
Y=b0
+ b1X2 +b3X3+...+bnXn +bnd+ En
|
Keterangan :
Y = Nilai observasi dari variable yang diukur
B0=
Konstanta
X = Variabel pengukur (independen)
D = Variabel surrgates (dummy)
Ã¥
= error.
b) Adapun Contoh Perhitungan Dari
Penggunaan Metode Regresi.
PT.SKK adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
penyedia produk-produk manufaktur brighteners
optik, pewarna dan tinta fiexographic.
Dalam memenuhi permintaan dari berbagai perusahaan yang membutuhkan produk
yang dihasilkan tesebut. PT.SKK membuka cabang di berbagai tempat yang dekat
dengan supplier agar dapat menghemat biaya transportasi. Seperti halnya pada
PT.SKK cabang Sidoarjo. Dalam menjalankan rencana produksinya perusahaan ini
masih menggunakan perencanaan produksi yang dibuat secara sederhana dan hanya
berdasarkan pengalaman produksi yang pernah ada saja tanpa adanya
sentuhan-sentuhan manajemen yang up to
date (terbaru). Akibatnya perusahaan belum bisa mengetahui rencana produksi
yang di terapkan sudah berjalan optimal ataukah belum.
Bahan baku yang ada sering kali tidak bisa mendukung
kelancaran proses produksi, tenaga kerja dan fasilitas produksi yang ada tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan. Begitu juga dengan kapasitas produksi. Output yang dihasilkan tidak bisa
memenuhi permintaan supplier yang
bersifat naik turun (fluktutif). Akibatnya
produktivitas menurun karena banyaknya permintaan (order) yang ditolak oleh perusahaan. maka dari itu, jadi dalam hal ini akan dibuat suatu
perencanaan produksi yang bertujuan untuk menentukan berapa jumlah produk yang
akan dihasilkan, kapan dan berapa jumlah bahan baku yang disediakan untuk
mendukung kelancaran proses produksi.
Dari hasil pengamatan yang telah di lakukan terhadap
permintaan seluruh jenis tinta yang diproduksi di PT.SKK cabang Sidoarjo, maka
diperoleh permintaan sebagai berikut pada tabel 1.
Tabel 1. Perhitungan Awal Sebelum Peramalan Dengan Regresi Linier.
|
||||
Bulan
(Tahun 2013)
|
Indeks Waktu
(X)
|
Permintaan Aktual
(y)
|
x₂
|
x.y
|
Januari
|
1
|
59.376
|
1
|
59.376
|
Februari
|
2
|
54.507
|
4
|
109.014
|
Maret
|
3
|
39.661
|
9
|
118.983
|
April
|
4
|
62.898
|
16
|
251.592
|
Mei
|
5
|
73.257
|
25
|
366.285
|
Juni
|
6
|
80.903
|
36
|
485.418
|
Juli
|
7
|
57.616
|
49
|
403.312
|
Agustus
|
8
|
54.249
|
64
|
433.992
|
September
|
9
|
62.450
|
81
|
562.050
|
Oktober
|
10
|
54.170
|
100
|
541.700
|
Jumlah
|
55
|
599.087
|
385
|
3.331.722
|
Tabel
Sumber
: PT.SKK Cabang Sidoarjo 2015.
b = (n.åxy) - (åx. åy)
|
||
(n.Ã¥x₂) - (Ã¥x)₂
|
||
= (10 . 3.331.722)(55 . 599.087)
|
= 445,38
|
|
(10 . 385)(55)₂
|
||
a = åy b åx
|
|||
n
|
n
|
||
=599.087 -
|
445,38
|
55
|
= 57.459,13
|
10
|
10
|
Jadi:
Å·= a
+ bx
Å·= 57.459,13 + 445,38 x
Tabel 2. Hasil Peramalan
Menggunakan Regresi Linier.
|
|||
Bulan
(Tahun 2003)
|
Indeks Waktu (x)
|
Permintaan Aktual
(y)
|
Peramalan (F)
|
Januari
|
1
|
59.376
|
57.904,51
|
Februari
|
2
|
54.507
|
58.349,89
|
Maret
|
3
|
39.661
|
58.795,27
|
April
|
4
|
62.898
|
59.240,65
|
Mei
|
5
|
73.257
|
59.686,03
|
Juni
|
6
|
80.903
|
60.131,41
|
Juli
|
7
|
57.616
|
60.576,79
|
Agustus
|
8
|
54.249
|
61.022,17
|
September
|
9
|
62.450
|
61.467,55
|
Oktober
|
10
|
54.170
|
61.912,93
|
Jumlah
|
55
|
599.087
|
661.445,51
|
Maka:
Sumber
: PT.SKK Cabang Sidoarjo 2015.
Untuk permintaan pada periode selanjutnya (November 2013) yaitu:
Å· = 57.459,13 + 445,38 x
= 57.459,13 + 445,38 (11) =
62,358,51
Dimasukkan kedalam perhitungan ukuran akurasi hasil peramalan.
Tabel 3. Perhitungan Ukuran
Akurasi Hasil Peramalan Dengan Regresi
Linier.
|
|||||
Indeks Waktu (t) (x)
|
Permintaan Aktual
(A) (y)
|
Ramalan (F)
|
Deviasi
A - F
|
Deviasi Absolut
│A - F│
|
Kuadrat Kesalahan
(A-F)₂
|
1
|
59.376
|
57.904,51
|
1.471,49
|
1.471,49
|
2.165.282,82
|
2
|
54.507
|
58.349,89
|
-3.842,89
|
3.842,89
|
14.767.803,55
|
3
|
39.661
|
58.795,27
|
-19.134,27
|
19.134,27
|
366.120.288,43
|
4
|
62.898
|
59.240,65
|
3.657,35
|
3.657,35
|
13.376.209,02
|
5
|
73.257
|
59.686,03
|
13.570,97
|
13.570,97
|
184.171.226,74
|
6
|
80.903
|
60.131,41
|
20.771,59
|
20.771,59
|
431.458.951,13
|
7
|
57.616
|
60.576,79
|
-2.960,79
|
2.960,79
|
8.766.277,42
|
8
|
54.249
|
61.022,17
|
-6.773,17
|
6.773,17
|
45.875.831,85
|
9
|
62.450
|
61.467,55
|
982,45
|
982,45
|
965.208,00
|
10
|
54.170
|
61.912,93
|
-7.742,93
|
7.742,93
|
59.952.964,98
|
599.087
|
-0,20
|
80.907,90
|
1.127.620.043,94
|
Sumber
: PT.SKK Cabang Sidoarjo 2015.
MAD = å
|
A – F
|
=
|
80.907,90
|
= 8.090,79
|
n
|
10
|
MSE = å
|
(A – F) ₂
|
=
|
1.127.620.043,96
|
= 112.762.004,40
|
n
|
10
|
MFE = å
|
A – F
|
=
|
- 0,20
|
= - 0,02
|
n
|
10
|
3.2 Langkah-Langkah Dalam
Peramalan
Adapun langkah-langkah
dalam metode peramalan adalah sebagai berikut :
1.
Mengumpulkan
data.
2.
Menyeleksi
dan memilih data yang kurang relavan harus dibuang agar tidak mempengaruhi
akurasi peramalan.
3.
Menganalisa
data.
4.
Menentukan
metode yang digunakan.
5.
Memproyeksi
data dengan menggunakan metode yang dipergunakan, dan mempertimbangan adanya
beberapa faktor perubahan.
3.3 Proses Peramalan di dalam
Perusahaan
Peramalan adalah suatu usaha untuk meramalkan keadaan
dimasa mendatang melalui pengujian dimasa lalu. Esensi peramalan adalah
perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola di
waktu yang lalu dan penggunaan kebijakan. Ada beberapa langkah dalam melakukan
proses peramalan sebagai berikut :
a.
Penentuan
Tujuan
Analisis mengatakan dengan para
pembuat keputusan dalam perguruan tinggi untuk mengetahui apa
kebutuhan-kebutuhan mereka dan menentukan :
1.
Variabel-variabel
yang akan diestimasi.
2.
Siapa
yang akan menggunakan hasil peramalan.
3.
Untuk
tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunakan.
4.
Estimasi
jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan.
5.
Derajat
ketepatan estimasi yang diinginkan.
6.
Kapan
estimasi dibutuhkan.
7.
Bagian-bagian
yang diinginkan, Seperti peramalan untuk kelompok pembeli, kelompok produk atau
daerah geografis.
b.
Penggunaan
Model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah
berikutnya adalah mengembangkan model, yang merupakan penyajian secara lebih
sederhana sistem yang dipelajari. Dalam peramalan, Model adalah suatu kerangka analisis yang
apabila dimasukkan data akan menghasilkan estimasi jumlah calon mahasiswa baru
di waktu mendatang (atau variabel apa saja yang diramal). Analisis hendaknya
memilih suatu model yang menggambarkan secara realistis perilaku
variabel-variabel yang dipertimbangkan.
c.
Pengujian
Model
Sebelum diterapkan, model biasanya
diuji untuk menentukan tingkat
akurasi,
Validitas untuk reabilitas yang diharapkan. Ini sering mencakup penerapannya pada
data historik dan penyiapan estimasi untuk tahun-tahun sekarang dengan data
nyata yang tersedia. Nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil
peramalan dengan kenyataan (aktual). Dengan kata lain, pengujian model
bermaksud untuk mengetahui validitas atau kemampuan prediktof secara logic
suatu model.
d.
Penerapan
Model
Setelah pengujian, analisa menerapkan
model dalam tahap ini, data historic dimasukkan dalam model untuk menghasilkan
suatu ramalan.
e.
Revisi
dan Evaluasi
Ramalan-ramalan yang telah dibuat
harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Perbaikan mungkin perlu
dilakukan karena adanya perubahan-perubahan dalam perusahaan atau
lingkungannya, seperti tingkat harga produk perusahaan
karakteristik-karakteristik produk, pengeluaran-pengeluaran pengiklanan,
tingkat pengeluaran pemerintah, kebijakan moneter dan kemajuan teknologi.
Evaluasi, dilain pihak merupakan
pembanding ramalan-ramalan dengan hasil-hasil nyata untuk menilai ketepatan
penggunaan suatu metodologi atau teknik peramalan. Langkah ini dilakukan untuk
menjaga kualitas estimasi-estimasi diwaktu yang akan datang.
BAB
III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1.
Metode
peramalan yang cocok digunakan didalam perusahaan adalah ada dua metode yaitu,
metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode Kualitatif didasarkan pada
pengamatan kejadian-kejadian pada masa sebelumnya digabungkan, dengan pemikiran
dari penyusunannya. Adapun data peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
diperoleh dari pengamatan nilai-nilai sebelumnya.
2.
Proses
peramalan di dalam perusahaan memiliki beberapa langkah-langkah sebagai
berikut. Penentuan Tujuan, Pengembangan Model,
Pengujian Model, Penerapan Model, Revisi dan Evaluasi.
4.2 Saran
Dalam makalah ini penulis menyarankan agar perusahaan
yang ingin melakukan suatu peramalan haruslah meneliti terlebih dahulu masalah
yang akan di ramalkan, sehingga pada saat peramalan tidak ada kegagalan dalam peramalan
yang di akibatkan oleh salah pemilihan metode peramalan.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr. H. A Rusdiana, M.M (2014). Manajemen Operasi.
Bandung: Pustaka Setia.
Fahmi, Irham, S.E.,M.Si. (2012)
Manajemen produksi dan operasi. Bandung:
Alfabeta.
Syaichu, achmad, july 2015, “Penerapan metode peramalan sebagai
alat bantu untuk menentukan perencanaan produksi di PT. Skk”. Translation journal. Volume 13, No. 2,
Sumber: http://journal.uad.ac.id/index.php/Spektrum/article/view/2691/1661,
31 Oktober 2017.