Pesona Maut
November 23, 2017
Edit
Pesona Maut
Sekejap waktu dalam satu
kedipan mata
Kau lumpuhkan kau racuni otak
mereka
Tipu daya muslihatmu sangatlah
manis
Tak ada yang dapat menandingi
pesonamu
Kau buat semua bersujud
memujamu
Cinta yang awalnya manis
berubah menjadi pahit dan gelap
Sejuta kata bujuk rayumu yang
mematikan
Bermanis-manis di depan
ternyata busuk di belakang
Sungguh kau berhasil mematikan
rasa cinta ini
Kau matikan hati ini dengan
sejuta harapan palsu
Mengapa? Haruskah aku yang kau
jadikan pelarian belakamu?
Sungguh sebenarnya aku tak rela
dengan semua ini
Kau yang kuimpikan menjadi
pangeran hatiku, sang raja cintaku
Kini menjadi sang malaikat maut
di depan mataku
Kini aku menderita tak dapat
lagi membuka pintu
Kau mencuri semuanya dariku,
rasanya pedih dan ingin mati saja diriku
Tragedi Pahit
Kata-kata habis termakan
tangisan
Sungguh pilu rasanya hati
Dimana rasa rindu pelan-pelan
tenggelam
Lantaran beban berat yang
dihadapi
Hari terasa seperti duri
Waktu menjelma menjadi hantu
Kesempatan berubah sebagai
setan
Semua berubah menjadi tangisan
darah
Mengapa seperti ini?
Aku merasa dunia membenciku
Bayangan itu selalu mengusikku
Sendiriku disini terkurung di
kegelapan
Tak ada uluran tangan, cinta
dan kasih sayang
Dimanakah kini para hati
manusia? Semua hanya mementingkan egonya
Tak pernah memikirkan luka
keterpurukan orang lain
Melupakan tanggungjawabnya
terhadap jiwa seseorang
Takut Berkepanjangan
Terbayang dalam pikiranku rasa
itu
Rasa takut yang menggebu
Kenapa kau harus hancurkan
semua ini
Kau buat segalanya berubah
Menerima kenyataan yang perih
Bahwa kau bukan lagi malaikat
pelindungku
Kau bukan lagi milikku
Dan kau bukan lagi matahariku
Tuhan
Tolonglah aku yang terpuruk
dalam jurang nestapa ini
Aku tak mampu untuk bangkit
Keluar dari lubang penuh
kegelapan
Aku terjebak di dalamnya
Tubuhku memberontak ingin
mengakhirinya
Tapi hati tak dapat menolongnya
Memilih bertahan dalam luka
penuh kenistaan
Penulis :
Indah Khairunisa