-->

Pesona Maut



Pesona Maut

Sekejap waktu dalam satu kedipan mata
Kau lumpuhkan kau racuni otak mereka
Tipu daya muslihatmu sangatlah manis
Tak ada yang dapat menandingi pesonamu

Kau buat semua bersujud memujamu
Cinta yang awalnya manis berubah menjadi pahit dan gelap
Sejuta kata bujuk rayumu yang mematikan
Bermanis-manis di depan ternyata busuk di belakang

Sungguh kau berhasil mematikan rasa cinta ini
Kau matikan hati ini dengan sejuta harapan palsu
Mengapa? Haruskah aku yang kau jadikan pelarian belakamu?
Sungguh sebenarnya aku tak rela dengan semua ini

Kau yang kuimpikan menjadi pangeran hatiku, sang raja cintaku
Kini menjadi sang malaikat maut di depan mataku
Kini aku menderita tak dapat lagi membuka pintu
Kau mencuri semuanya dariku, rasanya pedih dan ingin mati saja diriku





Tragedi Pahit

Kata-kata habis termakan tangisan
Sungguh pilu rasanya hati
Dimana rasa rindu pelan-pelan tenggelam
Lantaran beban berat yang dihadapi

Hari terasa seperti duri
Waktu menjelma menjadi hantu
Kesempatan berubah sebagai setan
Semua berubah menjadi tangisan darah

Mengapa seperti ini?
Aku merasa dunia membenciku
Bayangan itu selalu mengusikku
Sendiriku disini terkurung di kegelapan

Tak ada uluran tangan, cinta dan kasih sayang
Dimanakah kini para hati manusia? Semua hanya mementingkan egonya
Tak pernah memikirkan luka keterpurukan orang lain
Melupakan tanggungjawabnya terhadap jiwa seseorang
 


Takut Berkepanjangan

Terbayang dalam pikiranku rasa itu
Rasa takut yang menggebu
Kenapa kau harus hancurkan semua ini
Kau buat segalanya berubah

Menerima kenyataan yang perih
Bahwa kau bukan lagi malaikat pelindungku
Kau bukan lagi milikku
Dan kau bukan lagi matahariku

Tuhan
Tolonglah aku yang terpuruk dalam jurang nestapa ini
Aku tak mampu untuk bangkit
Keluar dari lubang penuh kegelapan

Aku terjebak di dalamnya
Tubuhku memberontak ingin mengakhirinya
Tapi hati tak dapat menolongnya
Memilih bertahan dalam luka penuh kenistaan 


Penulis :

Indah Khairunisa

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel